Yakini hatiku bersamamu..... kidung cintaku yang abadi.....

lucu

Kamis, 09 Desember 2010

Sistem Panca Indera

DAFTAR ISI

  1. BAB I PENDAHULUAN

DEFINISI SINGKAT……………………………………………………………… 3

TUJUAN…………………………………………………………………………… 3

  1. BAB II PEMBAHASAN

DEFINISI…………………………………………………………………………… 4

ANATOMI DAN FIOLOGI SISTEM PANCA INDRA………………………… 4

PERANAN BIOKIMIA PADA SISTEM PANCA INDRA……………………… 9

SISTEM PANCA INDRA PADA JANIN DAN BAYI…………………………… 9

MEKANISME PANCA INDRA…………………………………………………... 13

GANGGUAN SISTEM PANCA INDRA…………………………………………. 14

  1. BAB III PENUTUP

KESIMPULAN……………………………………………………………………… 16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. DEFINISI SINGKAT

Pengertian panca indra merupakan organ-organ akhir yang dikususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.

Sistem panca indra pada manusia terdiri dari indra penglihatan (Mata), indra pencium (Hidung), indra pendengar (Telinga), indra pengcap (Lidah), dan indra peraba (Kulit).

1.2. TUJUAN

a) mengetahui definisi panca indra

b) mengetahui anatomi dan fisiologi panca indra

c) mengetahui mekanisme panca indra

d) mengetahui peranan Biokimia pada panca indra

e) mengetahui system panca indra pada janin bayi

f) mengetahui gangguan-gangguan pada panca indra.


BAB II PEMBAHASAN

DEFINISI

Panca indra merupakan organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabur saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini ditafsirkan.

Panca indra meliputi indra penglihatan, penciuman,pendengaran, pengecap, serta peraba.

ANATOMI DAN FIOLOGI SISTEM PANCA INDRA

2.2.1. LIDAH

Terletak pada dasar mulut. Ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah.Permukaan melengkung pada bagian atas lidah – dorsum Sedangkan bagian bawahnya - fremulum linguae

PERMUKAAN LIDAH

Permukaan atas - beludru dan ditutupi papil-papil

papil-papil tersebut terbagi tiga :

1. papilae sirkumvalata ( dasar lidah) ada 8 s/d 12 buah

2. Papilae fungiformis (diujung dan sisi lidah)

3. Papilae filiformis (banyak dan tersebar di permukaan lidah)

SENSASI RASA

Manis → diujung lidah

Asam → dibagian samping lidah

Asin → dibagian samping lidah

Pahit → dibagian belakang lidah

FUNGSI LIDAH:

1. Mendorong makanan

2. Mengaduk dan membolak - balik makanan

3. Merasakan keras dan lembutnya makanan

4. Melumatkan makanan

FUNGSI PAPIL/ KUNCUP PENGECAP

Substansi - bentuk cairan/ larut dengan saliva. Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap, kemudian menstimulasi dendrit sensorik- impuls saraf - saraf fasial (CN VII) dan saraf glosofarinyeal (CN IX) melalui jalur pengecap - insula korteks serebelar.

2.2.2. MATA

Mata adalah organ yang komplek, dimata terdapat reseptor khusus cahaya yang disebut fotoreseptor

Setiap mata mempunyai satu lapisan reseptor, suatu sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak

Umumnya mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebetulnya lonjong dan bukan bulat seperti bola. Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2½ centimeter, bagian depannya bening, serta terdiri dari tiga lapisan :

1. Lapisan luar(fibrus) yang merupakan lapisan penyangga.

2. Lapisan tengah(vaskuler).

3.Lapisan dalam, lapisan saraf.

SARAF-SARAF DALAM MATA

Saraf optikus atau urat saraf kranial kedua adalah saraf sensorik untuk penglihatan. Saraf penglihatan memiliki tiga pembungkus yang serupa dengan yang ada pada meningen otak.

Lapisan luarnya kuat dan pibrus serta bergabung dengan sklera, lapisan tengah halus seperti arakhnoid, sementara lapisan dalam adalah vakuler (yang mengandung banyak pembuluh darah).

BAGIAN DARI BOLA MATA DAN FUNGSINYA

1. Bagian bola mata Fungsi

2. Konjungtiva Melindungi kornea dari gesekan

3. Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya otot mata

4. .Kornea (lensa mata) Memungkinkan lewatnya cahaya dan merefrksikan cahaya

5. .Koroid Mengandung pembuluh darah menyuplai retina dan melindungi refleksi cahaya dalam mata.

6. Badan siliaris Menyokong lensa, menganung otot yang memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humor.

7. Iris (pupil) Mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi lewatnya cahaya

8. Lensa Untuk pemfokus dengan merubah bentuk

9. Retina Mengandung sel batang dan kerucut

10. Fovea (bintik kuning) Bagian retina yang mengandung sel kerucut

11. Bintik mata Daerah tempat sarf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel knus dan batang

12. Vitrous humor Menyokng lensa dan menlong dalam menjaga bentuk bola

13. Aqueous humor Menjaga bentuk kantung depan bola mata

2.2.3. TELINGA

Telinga terdiri dari 3 bagian:

1. Telinga luar

Bagian telinga luar:

1) Daun telinga (aurikel atau pinna)

2) Liang telinga (meatus auditorius external)

2. Telinga tengah

Bagian telinga tengah:

1) Gendang telinga (membrana tympani)

2) Tulang-tulang pendengaran

3) Otot stapedius

4) Saluran eustachi (tuba eustachius)

3. Telinga dalam

Bagian telinga dalam:

1) Kanalis semirkularis

2) Vestibula

3) Tingkap oval

4) Membran reissner

5) Sel rambut

BAGIAN DARI TELINGA DAN FUNGSINYA

1. AURIKEL/DAUN TELINGA

untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE

2. MEATUS AUDITORIUS EKSTERNAL/ LIANG TELINGA LUAR

berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran tympani

3. MEMBRANA TYMPANI/GENDANG TELINGA

Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya pada tulang pendengaran

4. TULANG TULANG PENDENGARAN

Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang diterima dari membran tympani dan meneruskannya ke jendela oval

5. TUBA EUSTACHIUS

Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah

6. OTOT STAPEDIUS

Kelumpuhan pada stapedius dapat menyebabkan osilasi lebar pada tulang sanggurdi, menyebabkan reaksi peninggian getaran suara. Suara yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ketulian.

7. KANALIS SEMISIRKULARIS

Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasi

8. VESTIBULA

Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi

9. TINGKAP OVAL

bukaan berselaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam

10. SEL RAMBUT

Sel yang ada di dalam telinga yang berfungsi sebagai penerus gelombang suara dari telinga dalam kepada sel-sel syaraf pendengaran.juga berfungsi sebagai landasan atau dasar dari koklea dan tulang-tulang pendengaran di dalam telinga.

CAIRAN TELINGA

1. Endolimfe

Endolimfe atau cairan Scarpa adalah cairan yang berada di dalam labirin telinga dalam. Kation utama yang berada di cairan ekstraselular ini adalah kalium. Ion yang terdapat di dalam endolimfe lebih banyak dari perilimfe.

Gangguan pada endolimfe dapat menyebabkan gerakan tersentak-sentak dan dapat membuat mabuk darat.

Perlimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang unik yang sesuai untuk menjalankan fungsinya yaitu mengatur rangsangan elektrokimiawi dari sel-sel rambut di indera pendengaran. Potensoal listrik dari endolimfe ~80-90 mV lebih positif dari perilimfe.

2. Perilimfe

Perilimfe adalah cairan ekstraseluler yang terletak di koklea, tepatnya pada bagian skala timpani dan skala vestibuli. Komposisi ionik perimlife seperti pada plasma dan cairan serebrospinal. Kation terbanyak adalah natrium.

Perlimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang unik yang sesuai untuk menjalankan fungsinya yaitu mengatur rangsangan elektrokimiawi dari sel-sel rambut di indera pendengaran. Potensoal listrik dari endolimfe ~80-90 mV lebih positif dari perilimfe.

2.2.4. HIDUNG

Rasa penciuman diransang oleh gas yang terhirup ataupun oleh unsur-unsur halus.Kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau suatu udara, udara yang kita hisap melewati bagian atas dari rongga hidung melalui konka nasalis

Di dalam konka nasalis terdapat tiga pasang karang hidung

Konka nasalis :

a. Konka nasalis superior

b. Konka nasalis media

c. Konka nasalis inferior

FISIOLOGI PENCIUMAN

1. Sebagai alat menyaring kotoran dari luar

2. Mempertahankan suhu udara

PERANAN BIOKIMIA PADA SISTEM PANCA INDRA

Pada system pengecap (lidah) terdapat enzim yang membantu proses melumatkan makanan, yaitu enzim ptialin diubah menjadi hidrat, sedangkan enzim maltosa diubah menjadi glukosa.

Selain itu pada system penglihatan ( mata) terdapat Vitamin A pada retina.

SISTEM PANCA INDRA PADA JANIN DAN BAYI

PADA JANIN

Indera Peraba

Indera Peraba ini berkembang sebelum minggu ke 8. Ketika janin bergerak dan telapak tangan atau kakinya tampak pada perut ibu, sentuhlah dia, berikan perasaan lembut dan kasih sayang kepadanya, sehingga ia merasakan kelembutan, rasa cinta dan kasih sayang dari orangtuanya. Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda.

Indera Pendengaran

Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8 dan selesai pembentukan pada minggu ke 24. Indera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik.
Janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat.
Pada minggu ke 25 janin sudah dapat mendengar dan mengenali suara orang-orang terdekatnya seperti ibu dan ayahnya. Lakukanlah komunikasi dengannya meskipun hanya satu arah, bernyayilah orangtua, bacakan cerita atau berbicalah dengan janin untuk lebih mendekatkan diri janin dengan orangtuanya dan lebih mengenal suara dari orangtuanya.
Bahkan orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan musik yang lembut dapat menenteramkan janin

Indera Perasa

Indera perasa janin akan terbentuk pada minggu ke 13-15. Pada usia ini janin dapat merasakan substansi yang pahit dan manis. Jika, cairan ketuban yang dia rasakan manis, maka dia akan meminumnya dan menelannya. Namun jika air ketuban yang dia rasakan terasa pahit, janin akan meronta dan mengeluarkannya, serta janin akan menghentikan konsumsinya tsb..

Indera Penciuman

Indera penciuman akan terbentuk pada usia kehamilan 11 - 15 minggu. Ketika indera penciuman ini terbentuk, janin dapat mencium dari bau air ketuban yang baunya mirip seperti ibunya. Makanya ketika bayi terlahir, dalam beberapa jam ia akan mengenali siapa ibunya berdasar dari indera penciuman ini.

Indera Penglihatan

Dari awal kehamilan hingga usia ke 26 mata bayi akan selalu tertutup untuk memproduksi retina, namun meskipun demikian retina janin pada usia kehamilan 16 minggu dapat mendeteksi adanya pancaran sinar.
Pada usia kehamilan di minggu 27, janin mulai membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya untuk pertama kalinya. Mata janin dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam rahim ibunya, baik itu sinar matahari atau sinar lampu. Selain itu otak janin akan bereaksi terhadapa kelap-kelip cahaya

PANCA INDRA PADA BAYI

1. Indra Penglihatan

Pada umumnya, bayi sejak lahir sudah dapat melihat walaupun masih terbatas hanya pada skala besar. Artinya, bayi dapat melihat secara kasar atau makro, tapi tak terlalu detail atau fokus. Misalnya, bayi sudah dapat mengenali bentuk wajah seseorang, apakah bermuka bulat, lonjong, dan sebagainya.

Secara naluri, pada jam-jam pertama bayi lahir, ia sudah dapat menggerakan bola matanya untuk melihat lingkungannya. Ia bisa melihat secara garis besar. Pada minggu-minggu pertama pun ia sudah dapat membedakan warna gelap dan terang seperti hitam dan putih atau merah dan hijau, namun ia belum dapat melihat warna-warna kelabu.

Dalam 2 minggu pertama kehidupannya, ia sudah dapat mengenali wajah ibu. Menjelang akhir bulan pertama, ia sudah bisa berkonsentrasi dengan menatap mata orang yang berbicara dengannya. Jadi, misalnya, sang ibu mengajak bicara, ia sudah bisa menatap mata ibunya. Terbukti, bila ada suatu benda yang bergerak menuju arahnya, kepala bayi akan mengelak ke belakang. Ini membuktikan bayi sudah melihat pada bulan pertama. Sewaktu mendengar suara juga ia akan menengok dan menatap sumber suara itu.

Sejalan dengan bertambahnya usia, penglihatannya pun makin maju. Setelah usia tiga bulan, misalnya, setiap ada benda di dekatnya, ia akan berusaha meraih. Ini menunjukkan, selain dapat mengenali benda, ia juga sudah dapat melihat benda tersebut. Bila benda yang ada terus hilang, ia akan mencarinya. Selanjutnya, penglihatan bayi berkembang sangat cepat. Namun demikian, ada juga bayi yang mengalami kelainan penglihatan sejak lahir. Hal ini bisa dideteksi lewat pemeriksaan, apakah kelainan mata terjadi di kornea, lensa mata, ataukah retinanya. Dengan demikian, dokter bisa mengetahui apakah korneanya keruh, lensanya keruh, atau saraf retinanya tak terbentuk. Sayangnya, hanya kelainan pada kornea dan lensa saja yang masih bisa diperbaiki.

3. Indra Pendengaran

Kemampuan indra pendengaran malah sudah berfungsi sejak sebelum lahir. Tepatnya, sejak di kandungan saat janin berusia 24 dan 26 minggu sudah bisa mendengar. Terbukti, bila ada suara keras atau berisik, denyut jantung janin akan meningkat, pendengaran janin kadang dijadikan sebagai suatu tes untuk menguji kesehatannya. Bila janin diberikan suara keras namun denyut jantungnya tak berubah, bisa jadi ia mengalami gangguan gawat janin. Misalnya, kekurangan oksigen.

Dengan memperdengarkan suara kepada janin juga dapat merangsang pertumbuhan otaknya. Misalnya, ibu memperdengarkan rekaman suaranya saat bernyanyi. Bisa juga dengan memperdengarkan rekaman lagu-lagu klasik seperti mozart dan lainnya. Dari penelitian terbukti, bayi bisa merekam memori lagu-lagu tersebut. Pertumbuhan otaknya pun ternyata lebih baik. Bahkan kemampuan otak sebelah kanannya, seperti kemampuan musik dan intuisinya menjadi lebih baik melalui stimulasi suara tersebut.

Di beberapa negara seperti Jerman, pada saat hamil si ibu disuruh memutarkan rekaman. Disamping itu, ibunya juga dianjurkan untuk banyak bernyanyi karena getaran suara si ibu juga mempengaruhi janin. Ternyata getaran suara itu, baik suara si ibu maupun lagu-lagu akan sangat berkesan pada anak. Setelah lahir, bila ia menangis lantas diputarkan rekaman dari lagu yang disenanginya, maka ia akan diam; ia akan merasa tenang dengan suara yang dikenalnya itu. Itulah mengapa, sejak lahir, bayi sudah dapat mengenal suara dari intensitasnya, frekuensinya, dan iramanya. Dengan kata lain, ia bisa menganalisa suara. Ia dapat mengetahui suara ibunya sehingga bila mendengar suara tersebut ia akan merasa nyaman. Namun bila mendengar suara yang tak dikenal, bayi pun akan merasa gelisah.

Yang menarik, bayi lebih suka mendengar suara yang datang dari arah depan. Belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya. Bisa jadi alasannya sama dengan orang dewasa Begitu juga dengan bayi, ia akan merasa gembira dan tersenyum bila orang bicara di depannya. Sedangkan bila ada orang bicara dari jauh, ia tak akan bereaksi. Bayi pun lebih menyukai suara wanita ketimbang laki-laki. Mungkin ini menjawab pertanyaan, mengapa bayi lebih dekat dengan ibunya karena suara tersebut lebih menenangkan baginya.

4. Indra Pengecap

Bayi sudah bisa mengecap sejak lahir. Ia bisa tahu, apakah air susu yang diberikan kepadanya adalah air susu ibunya ataukah dari orang lain. Ia pasti akan menolak bila diberikan air susu orang lain karena ia merasa, kok, lain rasanya. Itulah mengapa, bayi jadi rewel bila diberi susu lain ataupun formula setelah merasakan air susu ibunya. Ia pun jadi ogah kala diberi ASI lagi karena sudah terbiasa dengan rasa susu formula. Ini semua membuktikan, kemampuan mengecapnya sudah cukup baik.

Saat mendapatkan makanan tambahan pun, bayi juga bisa mengetahui rasa makanannya, apakah manis atau asin. Makanya benar bila ada orang mengatakan, bayi jangan dulu diberi yang manis-manis karena kalau sudah kebiasaan manis, ia akan menolak diberi yang tak manis. Untuk indra yang satu ini, jarang sekali terjadi kelainan karena saraf pengecapan adanya di lidah dan papil-papil lidah atau tonjolan di lidah. Papil-papil inilah yang membuat adanya rasa manis, asin, dan pahit. Sangat jarang ditemukan pupil-pupil lidah tak terbentuk pada bayi

4. Indra Penciuman

Pada minggu pertama bayi sudah dapat mencium bau dari ibunya. Bau tersebut dirasakan begitu khas sehingga bila ada orang lain yang baunya berbeda mendekatinya, ia akan merasa tak senang. Sebagai contoh, seorang ibu memberikan susu pada bayinya, lalu ada orang lain yang iseng mencoba menawarkan susu pula, pastilah si bayi akan menolaknya karena bau tubuh orang tersebut berbeda dengan ibunya. Selain itu, bayi juga dapat melokalisir bau. Itulah mengapa, kala sang ibu lewat, misalnya, si bayi akan menolehkan kepalanya. Sebagaimana indra pengecapan, kelainan indra penciuman juga jarang ditemukan pada bayi. Polip, misalnya, biasanya ditemukan setelah usia anak lewat setahun. Dengan demikian, jarang sekali menimpa bayi.

5. Indra Peraba

Fungsi perabaan secara kasar sudah terbentuk sejak bayi lahir. Terbukti, bayi sudah bisa merasakan panas dan dingin. Sehingga bila ia merasa kepanasan, ia akan menangis sebagai tanda protes. Begitu juga bila ia merasa kedinginan

MEKANISME PANCA INDRA

MEKANISME PENGECAP

Rangsangan otot-otot lidah bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf kranial, saraf kranial membawa rangsangan menuju posterior lidah.sehingga rangsangan sampai ke otak untuk diproses.

MEKANISME PENGLIHAT

Bayangan ditangkap mata, lalu berkas cahaya menembus kornea, akues, humor, lensa, dan bada vitreus yang merangsang ujung saraf dalam retina. Rangsangan bergerak melalui traktus optikus ke daerah visual dalam otak. Untuk ditafsirkan yaitu menerima berita dari ke 2 mata sehingga tertangkap lukisan dan bentuk.

MEKANISME PENDENGARAN

* Getaran suara ditangkap oleh aurikel yang diteruskan keliang telinga sehingga menggetarkan membran tympani.

* Getaran diteruskan ke tulang tulang pendengaran, stapes akhirnya menggerakkan foramen oval yang juga menggerakkan perilymph dalm skala vestibuli. Dilanjutkan melalui membran vestibuler yang mendorong endolymph dan membran basal ke arah bawah, perilymph dalam skala tympani akan bergerak sehingga mendorong foramen rotundum ke arah luar.

* Skala media yang menjadi cembung mendesak endolymph dan mendorong membran basal dan menggerakkan perilymph pada skala tympani.

Pada saat istirahat,ujung sel rambut berkelok kelok dan dengan berubahnya membran basal, ujung sel rambut menjadi lurus. Rangsangan fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan natrium menjadi aliran listrik yang diteruskan ke nervus VIII yang diteruskan ke lobus temporal untuk dianalisis

MEKANISME PENCIUMAN

Bau yang masuk ke dalam rongga hidung akan meransang saraf (nervus olfaktorius) dari bulbus olfaktorius.

Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan peranteraan stasiun penghubung pusat olfaktorius pada lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan.Bau yang berbeda dan menghasilkan pada ruang yang berbeda. Bau khusus, bergantung pada pola ruang perangsangan reseptor dalam membran mukosa olfaktoriusBila seseorang mencium bau yang paling tidak disukai, maka persepsi akan bau akan menurun dan kemudian berhenti.

GANGGUAN SISTEM PANCA INDRA

1. KELAINAN PADA PENGECAP

a. Glosisitis merupakan peradangan lidah. Gejala glositis adanya ulkus dan lender yangmenutupi lidah.lidah lembek dan pucatdngan berkas-berkas gigitan pada pinggirannya

Penyebab gangguan pencernaan ataupun infeksi pada gigi.

Cara mangatasi dengan memperbaiki kesehatan badan dan memelihara higean mulut yang baik

b. lekoplakia

gejala : adanya bercak – bercak putih yang tebal pada permukaan lidah .penyebab:Perokok

2. :KELAINAN PADA PENGLIHATAN

a. Miopi (rabun jauh) merupakan kelainan yang disebabkan bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu bulat sehinnga bayangan benda yang jaraknya jauh akan jatuh atau difokuskan di depan retina. Kelainan ini bias bi Bantu dengan kcamata berlensa cekung.

b. Hipermetropi(rabun dekat) terjadi karena bola mata terlalu pendek atau terlalu kecil atau lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Kelainan ini dapat diperbaiki dengan kacamta berlensa cembung.

c. Presbiopi (mata tua) karena terjadi seiring proses penuaan. Karena factor usiaelastisitas lensa semakin berkurang sehingga menjadi cukup kaku dan daya akomodasinya berkurang. Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap.

d. Katarak merupakan kelainan pada mata yang terjadi karena adanya pengapuran pada lensa sehingga elastisitasnya berkurang dan pandangan menjadi tidak jelas.

e. Rabun senja merupakan kelainan pada mata yang ditandai dengan ketidakmampuan melihat pada saat cahaya redup terutama pada waktu sore hari.

3. KELAINAN PADA PENDENGARAN

a. Ketulian merupakan hilangya pendengaran yang disebabkan oleh banyak factor. Perawatanya yang terpenting adalah mencari sebab dan berusaha agar keadaan tidak semakin buruk. Cara pengobatannya dengan operasi atau alat bantu dengar.

b. Infeksi pada telinga(meatusauditorius eksternal) yang disebabkan terserang furunfulosis merupakan sebuah bisul dalam liangnya yang membawa rasa sakit. Cara pengobatan antibiotic dan operasi.

c. Mastoiditis akutterjadi setelah otitis media, gejalanya prosesus mastoidius menjadi lembek, begkak yang disertai rasa sakit, demam yang tinggi, denyut nadi cepat. Diberi pengobatan antibiotic dan pembedahan.

4. KELAINAN PADA PENCIUMAN

a. Flu merupakan gangguan pada hidung yang disebabkan oleh penyaringan debu yang kurang maksimal. Dan d sebabkan oleh adanya virus.


BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita dapat menarik kesimpulan yaitu system panca indra dibagi menjadi 4 bagian:

1. Sistem pengecap yaitu lidah sebagai alat untukmelumatkan makanan

2. Sistem penglihatan yaitu mata sebagai alat menangkap cahaya

3. Sistem pendengaran yaitu telinga sebagai alat untuk keseimbangan dan proses terjadinya suara

4. Sistem penciumyaitu hidung sebagai alat untuk merasakan bau yang ada di sekitar.

Setiap system tersebut memiliki suatu keterkaitan satu sama lain dalam organ manusia.

3.2. DAFTAR PUSTAKA

1. http://anisnuryasmine.blogspot.com/2009/08/pancaindera-manusia-anatomi-fisiologi.html

2. PEARCE, EVELYN.C.2010.ANATOMI DAN FISOLOGI.JAKARTA :GRAMEDIA.

2 komentar:

Bagi Kritik saran dunk....