Yakini hatiku bersamamu..... kidung cintaku yang abadi.....

lucu

Senin, 12 Maret 2012

Teruntuk Calon suamiku

Tinta Buat Calon Suami dan Kesetiaan Seorang aku seorang Wanita....

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani untuk mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah kukenali sebelumya.

Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada sesiapa. Apalagi meluahkan sesuatu yang hanya kukhususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran seorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuat aku tersadar dari lenaku yang panjang.

aku telah dididik Bundaku sejak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata Beliau, tanggung jawab sebagai orang tua terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil alih tanggungjawab itu daripada mereka. 
Jadi, sebenarnya jodohku di dalam diriku sejak dulu .

Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku untuk lelaki mana yang tidak nyata karena aku tidak mau membelakangimu. Aku menghalangi diriku untuk tidak mengenali mereka karena aku tidak mau mengenali lelaki selain dirimu...

Karena itulah, aku sedaya kudrat yang lemah ini membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih bersifat ‘perumahan’ kerana rumah itu tempat yang terbaik buat seorang perempuan.

Bukanlah aku menyangka buruk terhadap mereka, tetapi bagiku, lebih baik berjaga-jaga kerana contoh banyak di depan mata.

Apabila terpaksa berurusan dengan mereka, akan kubuat expressionless face dan cool. Akan kupalingkan wajahku dari lelaki yang ralit merenungku ataupun coba menegurku.


Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa guna aku menjadi idaman ramai lelaki sedangkan aku hanya boleh menjadi milikmu seorang. Aku tidak berasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku berasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang boleh dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi puncak kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat kuberikan.

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, akulah yang terlebih dahulu perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki kelemahan dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut Allah.

Andainya aku inginkan lelaki yang baik menjadi suamiku aku juga perlu menjadi perempuan yang baik untuknya. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

aku berusaha tidak munafik, sebagai manusia aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Setiap kali perasaan itu datang setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahawa aku perlu menjaga perasaan itu kerana ia semata-mata untukmu.
Diriku yang memang lemah ini diuji Allah apabila seorang lelaki secara tidak sengaja mau berkenalan denganku. Aku secara keras menolak. Berbagai-bagai dalil kukemukakan, tetapi dia tidak mau mengalah.

Lelaki itu tidak hanya berhenti di situ sebaliknya sentiasa menghubungi dan menggangguku. Aku rasa amat tidak tenteram, seolah-olah seluruh kehidupanku yang ceria selama ini telah dirampas dari diri ini.

Aku tertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristighfar memohon keampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Dia melindungi diriku daripada sembarang kejahatan.

Kehadirannya membuatk aku banyak memikirkanmu. Kurasakan seolah-olah dirimu wujud bersamaku. Di mana sahaja aku berada, akal sedarku membuat perhitungan denganmu. Kutahu lelaki yang melamarku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hati, woman intuitionku yang mengatakan lelaki itu bukan untukku.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih berlian sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang bisa wujud di mana-mana. Namun, aku juga punya keinginan seperti gadis lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah satu tujuan

Tidak perlu kau memiliki wajah seindah Nabi Yusuf A.S. yang mampu mendebarkan jutaan gadis untuk membuatku terpikat. Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Luh Mahfuz, Allah pasti akan mencampakkan rasa kasih di dalam hatiku, jua hatimu kali pertama kita berpandangan. Itu janji Allah.

Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan kau zahirkan perasanmu itu padaku karena kau masih tidak mempunyai hak untuk berbuat begitu. Juga jangan kau lampaui batasan yang telah ditetapkanNYA. Aku bimbang perlakuan itu akan memberi dampak yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak, cukuplah dirimu yang diinfak seluruhnya pada jalan mencari ridha Ilahi. Aku akan berasa amat bertuah andai dapat menjadi tiang seri ataupun sandaran perjuanganmu.

Bahkan aku amat bersyukur pada Ilahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, menghulurkan tanganku untuk kau berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukesat darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah andainya kau menyerahkan seluruh cintamu padaku. Bukan itu yang kumimpikan. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu.

Karena dengan mencintai Allah kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta insan biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Aku juga tidak ingin dilimpahi kemewahan dunia. Cukuplah dengan kesenangan yang telah diberikan orang tuaku.

Apa guna kau menimbun harta untuk kemudahanku sekiranya harta itu membuatkan kau lupa pada tanggungjawabmu terhadap agama. Aku tidak akan sekali-kali bahagia melihatmu begitu. Biarlah kita hidup di bawah jaminan Allah sepenuhnya. Itu lebih bermakna bagiku.

Kamis, 21 Juli 2011

Me n Teman kencanQ

HidupQ...Hari-Hari terakhir jadi terasa sedikit berat. Beberapa hal yang harus dikerjakan secara bersamaan datang tak terbendung. Masih sibuk di depan komputer dan lembaran-lembaran, aku mencoba untuk menguatkan hati lewat nasyid-nasyid yang kuputar lewat media player di layar monitor yang masih setia menemaniku. Tapi kemudian aku tertegun sejenak, karena terdengar sebuah lagu yang begitu menggetarkan hatiku.

Di kedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci .Tak perlu engkau menyangsikan.Lewat keshalihanmu yang terukir menghiasi dirimu.Tak perlu dengan kata-kata.Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku,Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan,Kalau memang kau pilihkan aku.Tunggu sampai aku datang nanti.Kubawa kau pergi kesyurga abadi,Kini belumlah saatnya,Nantikanku di batas waktu.

Teringat bahwa aku begitu lemah dan tak tahu arah. Lamunanku kembali terbangun dalam kenangan-kenangan dengan orang yang beberapa bulan terakhir ini menghiasi fikirku. Seseorang yang terlihat begitu sempurna di hatiku, meski tak pernah sekalipun aku melihat dirinya dalam dunia nyata.

Datangnya begitu tiba-tiba dan tak pernah kuduga. Dia datang dalam hari-hariku sebagai teman dunia maya.
Hingga akhirnya dengan berjalannya waktu tanggal 13 juni 2011 : Sebuah perkenalan yang diawali dengan niatan yang baik. Aku ingin menjadi sahabatnya, karena bagiku sebuah ikatan persaudaraan teramatlah penting. Tapi hatiku terlalu rapuh dan lemah, tak kuasa aku menjaga segumpal darah di dalam tubuh yang hina ini. Aku mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda, rasa yang mungkin juga pernah hadir dalam hatiku.

Malam-malamku kubangun dalam sujud yang kupenuhi dengan tangis. Ketakutanku akan hadirnya rasa itu begitu dalam. Aku mencoba menyerahkan segalanya padaNya yang menguasai setiap hati manusia. Aku meminta padaNya yang telah begitu menyayangiku yang begitu hina ini, kuminta agar hati ini dikuatkan dan agar hati ini tak lagi terjebak pada rasa yang semu. Karena aku takut rasa itu akan menjauhkanku dariNya.

Aku mencoba tabah, berbagai hal kulakukan demi menenangkan hati ini. Kubuka musyafku, kubaca surah Ar-Rahman yang begitu indah dan menjadi pengobat lukaku selama ini. Tapi kemudian aku kembali teringat kepadanya yang tak pernah kutahu siapa. Tak kuasa menahan air mata, kembali aku berpasrah padaNya karena aku benar-benar takut.....

Dia benar-benar sosok yang sempurna di hatiku. Masih terbayang jelas bahwa dia selalu hadir dalam setiap masalah yang kuhadapi. Dia begitu sempurna bukan karena fisik ataupun kekayaannya. Tapi dia begitu terlihat sempurna karena dia selalu mencoba mendekatkan hatinya pada Rabb-nya. Orang yang semakin jarang kutemui dalam kehidupan yang ada di sekitarku.

Tapi aku kembali pada diriku. Aku terlalu lemah untuknya, terlalu hina jika disandingkan dengannya, karena aku bukanlah bidadari syurga, yang selalu sempurna dalam setiap hal. Aku tak seindah mereka yang selalu dapat menjaga agama dalam setiap hela nafas. Dan aku takut jatuh cinta.

Kemudian dia mulai mengisi hari-hariku,menghampiriku disaat ku jenuh,slalu bisa mebuatku tersenyum dikala gundahku .Aku mencoba untuk tabah dan ikhlas dalam menjalani ini semua, karena kutahu, Allah tidak akan menguji diri ini melebihi batas kemampuanku. Dan kutahu, Dia akan memberi yang terbaik untukku.

Aku kembali tersadar dari lamunan.Segera aku beristighfar,kemudian kulirik penunjuk waktu yang terdapat di pojokan monitor. Pukul dua dini hari, saatnya aku untuk mengistirahatkan diri. Tapi rasa hati ini menginginkan untuk berjumpa denganNya karena aku begitu merindukannNya. Dan, malam ini pun aku kembali larut dalam tangis ketakutanku, karena aku takut jatuh cinta dan tdk mau kehilangan lagi....
Aq takut untuk endahuli takdirMU ya Allah..... aq takut keputusan ini salah... oleh sebabnya, bimbing aq ya Robb...... tuntun kami agar kami tak tersesat ke lembah hitam cinta dunia.....


..♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´¯)Nana(¯`v´¯).`•.¸.•´♥..♥♥..